cinta yang ingin tumbuh
janganlah kau coba bunuh
cinta yang sedang bersemi
usahlah kau pungkiri
kenapa kau ingin lari?
setelah sekian lama kau mencari
mengapa tidak kau percayai?
setelah tiada mudah kau dapati
janganlah kau buat luka
jika cinta ingin menyapa
janganlah kau menghindarinya
jika cinta itu memang ada
betapa banyak yang mendamba
manisnya kasih tulusnya cinta
bukankah kita berdua?
telah merasa itu semua
kau dan aku sama
ingin mencinta dan dicinta
kau dan aku sama
tak ingin sekalipun terluka
lalu mengapakah kau menorehkannya?
terhadapku yang tulus adanya
mengapa kau mau melepaskan?
setelah kau mampu mendapatkan
mengapa kau melakukannya?
jika tahu kita sama-sama terluka
tak bisakah bila kita sama-sama merajutnya?
tak bisakah kita menyulam jalinannya berdua?
di benakku terlintas pertanyaan
dimanakah ketulusan kau tempatkan?
bila usia kau jadikan sebagai alasan
di fikirku terbesit keraguan
mungkinkah cinta akan dewasa?
bila kau sengaja menafikannya
kau adalah sutradara
dalam sandiwara cinta
aku hanyalah pemainnya
dalam skenario yang kau reka
biarlah aku memainkan peranku
dan kau melakukan bagianmu
sebisa dan semampuku
kan kuikuti apa maumu
kan kuturuti tiap digit huruf sketsamu
berharap kau selalu tersenyum dengan hasil kerjamu
bisa saja ku berpaling ke lain sutradara
tapi itu hanya akan membuat luka semakin menganga
sebab tiada mungkin skenarionya kupahami
bila tiada tumbuh rasa sehati
aku tetaplah aktormu
dan kau tetaplah sutradaraku
satu yang ingin kurasa
kita bisa main bersama
dalam cerita cinta yang kau damba
hingga tiba saat-saat itu
ku kan tetap melakonkan peranku
mengikuti naskah kreasimu
( 16 April 2010 )
0 komentar:
Posting Komentar