saat aku belum bisa bicara
kau mengajariku berucap
lewat ucapan ucapanmu yang menyenangkan

saat aku mulai bisa bicara
kau ajarkan aku kalimat
lewat kalimat kalimat indahmu yang menentramkan

saat aku belum bisa berjalan
kau menatihku
dengan tanganmu yang penuh kelembutan

saat aku tegap berjalan
kau menunjukkan padaku
jalan mana yang harus kulalui

saat aku mulai masuk sekolah
kau mengantarku dihari pertamaku
melindungiku dari anak anak asing itu

saat aku mulai nakal
kau membimbingku
dengan senyuman dan keikhlasan

saat aku berbuat salah
kau tiada pernah marah
bahkan hanya sekadar membentakku

saat aku mulai pusing dengan pelajaran
kau menunjukkanku betapa lebih pusingnya menjalani kehidupan
namun tetap kau jalani dengan ketegaran

saat aku ketinggalan pelajaran
kau menyemangatiku
segalanya masih bisa dikejar

saat aku berhasil melewati ujian
kau mengingatkanku
makna syukur yang hampir aku lupakan

saat aku mulai dewasa
kau mendukung apapun keputusanku
dengan sepenuhnya dukungan

saat aku merasa lelah dengan keadaan
kau menunjukkanku
tentang makna sabar di setiap detik kehidupan

saat aku dalam kesendirian
kau meneleponku
bahkan sebelum aku beritahukan

saat aku merasakan beratnya himpitan
kau menunjukkan masa lalu
ketika segalanya masih berantakan

saat aku merasa tak kan sanggup
kau memberitahuku
bahwa segalanya masih memungkinkan

kau telah ajarkan padaku
apa itu kehidupan

kau ajarkan padaku
bagaimana bisa bertahan

kau mengajariku
bukan dengan sekadar bicaramu

kau mengajariku
dengan kegigihanmu

kau mengajariku
dengan perilakumu

kau mengajariku
dengan tindakanmu

kau telah mengajariku
melalui hidupmu

kau menunjukkan kepadaku kemustahilan
yang akhirnya bisa kau taklukkan

kau adalah guru dalam hidupku
kau adalah segalanya bagiku
ibu

*kutuliskan seiring deraian hujan
 membasuh kekeringan kota kupang
 mengguyur jiwaku yang rindu kampung halaman

 ( 6 November 2010 )

0 komentar:

Posting Komentar

About