Beberapa saat yang lalu, setelah tadarusan sebentar, aku keluar cari makan. Telah kumantapkan hatiku bahwa malam ini menunya adalah ikan bakar. Sekitar 5 menit dengan kendaraan sampailah ke warung yang kutuju.
Di sebelah warung itu ada sebuah Bank. Di Bank tersebut terlihat ramai sekali, rasanya agak janggal juga, masak malam-malam begini kok ramai kayak gini. Tingkat keramaian yang kurang wajar menurutku. Kuedarkan pandangan ke kerumunan, kulihat disana banyak pula anggota Polisi dan Tim Gegana. Ada apakah gerangan, pertanyaan itu serta-merta terlintas dibenakku. Ah, paling lagi ada undian yang cukup besar buat nasabah, atau lagi pengumuman pemenang hadiah utama kali, pikirku. karena keadaan perutku yang udah kacau dan meronta-ronta dari tadi, maka kuacuhkan saja mereka. Aku langsung bergegas menuju warung yang hanya berjarak puluhan meter dari kerumunan tadi.
Beruntung warungnya belum tutup, kulihat sudah gak ada orang jajan lagi. Sekonyong-konyong kuhampiri mbaknya yang bagian jaga ikan. Kutanya padanya, ikannya masih mbak? Masih mas, jawabnya. Kulihat tinggal 4 ekor saja. Kutanya lagi ke mbaknya, yang enak yang mana. Dia nunjuk seekor ikan, tak tahulah aku apa namanya, yang penting makan aja, batinku.
Sambil menunggu ikannya masak, kupesan es cendol untuk sekadar ngebasahin kerongkongan yang emang lagi panas terasa. Sekitar 15 menit belum juga siap pesananku, karena jenuh kualihkan dengan membuka FB lewat hp ku. Arrrrrrrghh sial, selalu begini. Gagal konek terus, asal tahu aja kawan, disini tu kalau malam kebiasaan banyak operator trouble. Agak kesal, kututup lagi hp ku, gak jadi ngenet. Kulihat-lihat disekitar, sepi dan sepi, hanya ada 4 orang selainku, ah gak papa lah, yang penting gak sendirian.
Gak berapa lama setelah itu, pesananku datang, langsung saja kulahap tanpa ampun. Sesuap demi sesuap, secuil demi secuil masuk dengan syahdu ke dalam perutku. Ketika baru habis setengah, iseng-iseng lagi aku coba ngenet, kubuka FB lagi untuk melihat status teman-teman yang baru update. Kubaca beberapa diantaranya, ku-scroll ke bawah, sedikit tersentak. Ada yang update status kalau, ada isu bom di sebuah Bank disini, dan itu adalah Bank yang berada di sebelah warung tempatku makan. Jarak kami hanya dipisahkan oleh sebuah warung saja. Semua yang kupandang beberapa saat lalu berkelebat di kepalaku. Ow ow ow, pantesan kok ramai banget malam-malam gini, banyak polisi dan gegana pula. Jadi ini to masalah sebenarnya. Tapi yang bikin heran, pemilik warung dan pegawai-pegawainya tenang-tenang aja, kayak gak ada apa-apa.
Ah biarlah, yang terjadi biarlah terjadi. Kulanjutkan lagi makanku, kali ini kulakukan dengan pelan dan pelan, lembut sekali kumasukkan sendok kemulutku, kunikmati setiap butir nasi yang masuk kerongkongan. Kurasakan kelezatan setiap cuil ikan yang kumakan. Seolah-olah ini adalah makan yang terakhir kalinya. Dan luar biasa, rasanya gak seperti biasanya, aku merasa nikmat sekali menu malam ini. Padahal biasanya gak senikmat ini. Sesaat setelah itu kudengar kabar bahwa situasi telah aman, hanya ada bom kecil dan itu sudah diamankan, begitu sayup-sayup yang kudengar, kurang pasti juga gimana kabar sebenarnya.
Alhamdulillah, syukurlah gak terjadi apa-apa. Setelah kutenggak tetes terakhir es cendolku, aku langsung cabut dari situ. Di luar kulihat suasana masih sangat ramai, masih banyak polisi dan yang lainnya berkerumun di TKP. Banyak yang jeprat-jepret pakai kamera dan banyak pula yang merekamnya dengan handycam. Kulewati saja semuanya sambil berdoa semoga situasi aman terkendali, gak terjadi hal-hal yang meresahkan.
( 17 Agustus 2010 )
0 komentar:
Posting Komentar